Rahasia
Dapur Ranah Minang
Padang. Rajanya makanan! Masakan daerah ini
memiliki tempat special dalam peta kuliner nasional. Ke mana pun ANda pergi,
anda akan menemukan restoran yang jendelanya dipenuhi pring-piring berisis menu
padang.
Menu andalannya adalah ikan bakar dan ikan laut
utuh, Ketika dibakar di atas arang kelapa, ikan berdesis. Minyak dari rendaman
santan kelapa berbumbu membantu kulitnya jadi karamel. Rasa manis menembus
lapidan daging terdalam, sementara is luarnya terasa renyah.
Ini bukan Teluk Jimbaran di Bali. Duduk di tengah
jalan yang bergemuruh oleh lalu lintas malam minggu. Teronggek meja yang
dilapisi plastic. Tidak ada lampu atau lilin. Namun perpaduan harmonis antara
bunyi ombak yang memecah, dinding udara yang hangat, serta aroma hidangan laut
berhasil menciptakan atmosfer yang menghibur. Semua ini autentik Indonesia,
bukan versi yang telah dimodifikasi untuk turis.
Sarapan paling sedap ditemani kue pancong hangat
dan donat yang ditaburi gula halus. Serta dadiah(fermentasi
susu kerbau yang dituang ke ampiah
(ketan putih), lalu diguyur sirop gula aren.
Di dekat pasar, terdapat Waring Ibu Cici.
Kehadiran daun selasih dalam gulai ikan pawuh
cukup mengejutkan. Daun ini tidak lazim digunkan dalam masakan Indonesia, dan
aromanya seperti sejumlah masakan Thailand.
Meja terisi penuh oleh pekerja, pengemudi bus,
juga pelancong. Makan bersama dengan sedikit berdesakan. Semua ini
merepresentasikan esensi kebudayaan dan kuliner Indonesia.
Sebuah tempat kecil di Pacina, “Martabak Kaka”.
Salah satu martabak paling enak di Bukittinggi.
Mulai melihat dan memahami perbedaan-perbedaan
kecil dari tiap daerah di negeri kepulauan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar